JABAL NUR ATAU GUA HIRA

Kategori : TEMPAT BERSEJARAH, Ditulis pada : 09 Januari 2024, 10:47:52

download (1).jpg

Jabal Nur atau Gua Hira

abal an-Nuur (disebut juga Jabal an-Nur atau Jabal Nur), atau diartikan dalam bahasa Arab جبل النور sebagai "Gunung Cahaya", adalah sebuah gunung dekat kota Mekkah di Hejaz, Arab Saudi Gunung ini menjadi salah satu tempat yang paling istimewa dan sering dikunjungi di kota Mekkah. Di gunung ini terdapat sebuah goa kecil berukuran 1,75 hasta yang dikenal sebagai Ghar Hira atau Gua Hira. Gunung ini memiliki tinggi 640 meter. Gunung ini juga dipercaya umat Muslim sebagai tempat di mana Nabi Islam Muhammad menerima wahyu pertama dari Allah melalui Malaikat Jibril.

Di bukit ini Rasulullah SAW menerima wahyu pertama: "Iqra" (bacalah). Di bagian depannya terdapat belahan, yang dapat memungkinkan kita untuk ke sana dengan memandang ke Masjidil Haram. Gua Hira ini merupakan tempat yang digunakan oleh Rasulullah SAW untuk berkhalwat (menyendiri) di dalam dan beribadah sebelum beliau diangkat menjadi seorang rasul. Malaikat Jibril yang turun dan datang kepadanya untuk yang pertama kali ketika beliau ada di Gua Hira.

Di dalam Gua inilah Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama, yaitu surah Al-Alaq ayat 1-5 yang disampaikan oleh Malaikat Jibril. Kisah turunnya wahyu pertama tersebut diriwayatkan Bukhari dan Muslim dari Aisyah RA, ia berkata,

"Turunnya wahyu pertama yang diterima oleh Rasulullah SAW dalam bentuk mimpi ketika waktu beliau tidur. Biasanya mimpi itu terlihat jelas oleh beliau, seperti jelasnya cuaca pagi. Semenjak saat itu hati beliau tertarik untuk mengasingkan diri (khalwat) ke Gua Hira. Dan di situ beliau beribadah selama beberapa malam, dan tidak pulang ke rumah istrinya Khadijah RA. Kemudian beliau membawa perbekalan yang cukup. Setelah perbekalannya habis, beliau kembali kepada Khadijah, untuk mengambil lagi perbekalan secukupnya. Lalu beliau kembali ke Gua Hira, pada suatu ketika datang kepadanya kebenaran (wahyu), yaitu sewaktu beliau masih berada di Gua Hira.

Malaikat Jibril datang kepadanya, lalu berkata: "Bacalah" Nabi menjawab: "Aku tidak bisa membaca" Nabi menceritakan maka aku ditarik dan dipeluknya hingga aku kepayahan. Lalu aku dilepaskannya dan di suruh membaca. Malaikat Jibril berkata: "Bacalah" Aku menjawab: "Aku tidak bisa membaca." Lalu aku dilepaskannya dan di suruh membaca. Malaikat Jibril berkata: "Bacalah"  Aku menjawab: "Aku tidak bisa membaca." Maka aku ditarik dan dipeluknya lagi untuk ketiga kali. Kemudian aku dilepaskannya sambil dia berkata:

اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ

Artinya: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan! Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah! Tuhanmulah Yang Maha Mulia, yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS Al-Alaq 1-5) Setelah wahyu pertama turun, kemudian dengan melalui proses rangkaian yang panjang Nabi Muhammad SAW menjadi nabi dan rasul sampai Isra dan Mi'raj.

Chat Dengan Kami
built with : https://safar.co.id